Tujuan Pernikahan
Tujuan Pernikahan.
APA sebenarnya tujuan anda menikah.?
Utk sex, punya anak, pacar, keturunan atau…
Mari kita melihat apa tujuan Allah menikahkan manusia.
1.Kejadian 1:27-28.
Tujuan Allah dalam pernikahan yaitu Memberkati Atau berkat.
Pernikahan itu bukan pesta, dekorasi, atau gaunnya Tapi Berkat.
ALLAH berencana untuk memberkati Pernikahan Mu.
2.menjadikankan Satu.
Matius 19:4-6 Jawab Yesus: “Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan?
Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.”
Orang yang serumah belum tentu satu.
Orang yang seranjang belum tentu satu.
Kesatuan harus dari jiwa dan roh.
Satu Visi.. ini yang tidak mudah. Karena Manusia mempunyai egois. TIDAK mau mengalah..
Menarik sekali bahwa ayat 14 berbicara tentang anak. Bagaimanapun juga ketika percaraian terjadi anak terkena dampak nya. Itu sebabnya Yesus mengatakan jangan menghalangi anak ini datang kepadaKu.
Salah satu hal yang terpenting dalam pernikahan yaitu komunikasi.
Komunikasi itu sangat penting karena tanpa komunikasi dapat menyebabkan pertengkaran.
1. Dengarkan pasanganmu.
Cepat mendengar dan lambat berkata.
Yakobus 1:19 Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;
2.mendengar suara Tuhan.
Yohanes 10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
DOA bersama istri dan anak. ROH Tuhan hadir di rumah tangganya.
3. Saling mengampuni.
Kolose 3:13-14 Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
4. Menghargai dengan kasih.
Efesus 5:33 Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya.
5.mengajarkan kepada generasi berikutnya.
Ulangan 6:7 haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.