Belajar Pengharapan Abraham ( Roma 4: 17 )

Roma 4 : 17, “ Seperti ada tertulis, Engkau telah Kutetapkan menjadi Bapa banyak bangsa”- dihadapan Allah yang kepadaNya ia percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang menjadikan dengan firmanNya apa yang tidak ada menjadi ada. Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi Bapa banyak  bangsa menurut  yang telah di firmankan., “ Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu”. Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira kira seratus tahun dan bahwa rahim Sarah telah tertutup. Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang  karena ketidak percayaan, malah diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah.

Setiap  melakukan sesuatu pekerjaan karena dia berharap akan mendapatkan upah yang bisa dinikmati. Orang yang bersekolah tentunya akan berharap dia kelak akan menjadi dokter, dan mencapai cita yang diharapkan.
Bagaimana dengan pengenalan dengan Tuhan. Apakah ada pengharapan ketika anda tetap setia pada Tuhan. Apakah ada pengharapan ketika anda taat pada Tuhan.
Kita akan melihat bagaimana Abraham  seorang yang mempunyai Iman dan kepercayaan teguh pada Tuhan.
Pengenalan Tuhan terhadap Abraham. Ingatlah peristiwa ketika Abraham dipanggil oleh Tuhan. Tuhan menyuruh keluar dari tanah Ur. Kejadian 12 : 1-2 “ Berfirmanlah Tuhan kepada Abram: Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan kutunjukkan kepadamu. Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar dan memberkati engkau serta membuat namamu masyur dan engkaui akan  menjadi berkat.
Inilah panggilah pertama Abraham dari Tuhan bahwa Tuhan menyuruh untuk pergi dari tanah sanak saudaranya ketempat yang Tuhan tuju untuk menjadi bangsa yang besar.
Ketika panggilan itu terjadi umur Abram adalah 75 tahun. Masih ada kemungkinan bahwa Sarah bisa hamil dan anaknya menjadi bangsa yang besar.
Beberapa hal yang harus kita pelajari dengan pengharapan :
1.    Berharap dalam kondisi yang tidak memungkinkan.
Ini adalah alasan alasan mengapa Alkitab mengatakan bahwa tidak ada dasar lagi Abraham berharap.
–    Ketika umur masih 75 tahun, dia masih punya harapan bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa. Namun ketika umur 100 tahun. Sudah tidak ada dasar lagi untuk berharap.
–    Sarai sudah mati haid. Artinya sudah tidak mungkin untuk mempunyai anak.
–    Waktu untuk menantikan itusudah terlalu lama 25 tahun.
–    Tubuh Abraham sudah lemah. Dalam keadaan lemah apakah Abraham masih mengandalkan janji Tuhan.
Apa yang menjadi dasar anda untuk berharap? Waktu, dana/kebutuhan, atau usia. Apa yang menjadi dasar anda berharap pada Tuhan.
**  Masihkah anda bertahan pada janji Tuhan ? ketika keadaan atau kenyataan itu tidak sesuai lagi. Masihkah anda berharap ?? Ketika itu tidak kunjung dijawab ???
Bagaimana pernikahan anda, apakah anda mau bertahan ketika usia anda  sudah mulai tua ?
Bagaimana ekonomi, Apakah anda mau tetap setia ketika anda mulai terjun dalam pelayanan namun keadaan ekonomi pasang surut. Bagaimana??? Dan Bagaimana???
Ketika anda menderita dalam pelayanan apakah anda tetap bertahan.  Orang yang putus pengharapan dia tidak lagi punya semangat untuk masuk dalam rencannya Tuhan. Orang yang masih berpengharapan dia tetap setia dan setia dan setia dalam kondisi apapun.

2.    Pengharapan itu harus disertai IMAN.
Saat kita berharap kepada Tuhan, kita harus beriman kepada Tuhan.
Ay 19. Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira kira 100 tahun…
Biasanya kalau tubuh kita sakit, maka iman kita mulai lemah. Kalau tubuh itu sehat dan kuat maka iman itu sehat juga. Bagaimana kondisi tubuh anda. Sehat atau sakit. Apakah itu mempengaruhi IMAN anda??
Ayat 20 Tetapi terhdap Janji Tuhan ia tidak bimbang karena ketidak percayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia  memuliakan Allah.
Kondisi tubuh Abraham lemah. Tetapi Imannya tambah Kuat.
•    Tubuh anda lemah bukan membuat Iman anda lemah namun justru semakin kuat.
Dari segi pengetahuan atau pikiran maka kondisi Abraham sudah lemah dan sarai sudah mati haid, berarti sudah tidak ada yang diharapkan lagi.
?? Apakah anda menyerah… apakah anda kehilangan pengharapan…. Apakah anda kalah… Ditengah kesulitan keuangan apakah anda kehilangan pengharapan…. Apakah anda masih yakin pada janji Tuhan…
Ayat 21 “ DENGAN PENUH KEYAKINAN, Bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan janjiNya.  Orang yang berharap kalau tidak yakin dia akan mundur dan menyerah..
Jadi anak Tuhan harus punya KEYAKINAN PENUH kepada JANJI TUHAN.
Ketika kita ragu ragu pada Janji Tuhan itu menunjukan bahwa kita memang tidak ada pengharapan pada Tuhan.
Banyak orang yang tidak sungguh sungguh melakukan perintah Tuhan. Ketika dia tidak sungguh sungguh melakukan perintah Tuhan itu menunjukkan anda tidak berpengharapan.
Tidak ada respon untuk melakukan perintah Tuhan.
Ibrani 6 : 11.” Tetapi kami ingin supaya kamu masing masing menunjukkan kesungguhan yang sama untuk mewujudkan kepastian pengharapanmu sampai akhir; agar kamu jangan menjadi lamban, melainkan meneladani mereka yang oleh iman dan kesabaran mewarisi janji janji itu.
•    Apakah anda sungguh sungguh melakukan JANJI Tuhan. Orang yang tidak sungguh bisa terlihat bagaimana dia tidak begitu meresponi Firman itu dalam hatinya.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *