PERTEMUAN DENGAN ORGIL ( PART II)

KETEMU ORGIL ( PART II)
Untuk yang kesekian kalinya saya ke Bangli dan mulai kita melibatkan pendeta Alfred di Bangli. Minggu lalu saya kesana dengan team dari jakarta. Saat itu saya berfikir bagaimana saya mengumpulkan orang orang gila. Karena biasanya agak sulit mengumpulkan orang gila tanpa pemberitahuan ke RUMAH SAKIT JIWA. Nah, kita punya ide yang bagus, saat itu kita bawa keyboard, dan kita lapor ke staff Rumah sakit jiwa bahwa kita akan menghibur orang orang gila dengan lagu lagu. Dan itu disetujui oleh mereka. Lalu berkumpulah sekitar 15 ORGIL.
Kita bersama team dari jakarta berdendang menyanyikan lagu lagu dimana lagu itu membuat orang lain senang. Dan kita bersaksi bahwa Tuhan itu hidup dan berkuasa.
Setelah kita mendoakan mereka, mereka mendapatkan semangat yang baru dari Tuhan.
Pada saat itu, mata saya tertuju kepada seorang pemuda yang ada dibelakang dia duduk paling belakang. Waktu itu saya mengira dia pengawas dan bukan ORGIL. Namun saya mendekati dia namanya ngurah. Saya berkat ” bli” sudah berapa lama disini. 2 minggu. Setelah dia menjawab 2 minggu, saya berfikir, ” o.. ini bukan pengawas tapi pasien.” lalu saya berkat kenapa bli ada disini. Dia mengatakan bahwa dia barusan memukul orang tuanya dan orang tuanya memasukkan ke rumah sakit jiwa. Rupanya dia orang yang tertolak oleh orang tuanya. Pada saat saya mengatakan Yesus mengasihimu. Dia nangis, saya juga kaget, kenapa dia nangis. Rupanya belum pernah dia merasakah kasih dari siapapun . Dan Yesus menjamah dia. Doakan ngurah dia masih kita follow up.
Saya mempunyai kerinduan untuk membuka tempat klinik bagi pasien orgil dan kita berbicara dengan Pdt. Alfred untuk visi itu, dan kita sedang berdoa untuk mebuat 2 kamar untuk penampungan sementara bagi pasien Orgil di GPDI BANGLI. Bagi anda yang rindu membantu bisa menghubungi kami. Tuhan memberkati.